Wednesday 3 July 2013

EDUKASI ALA ACARA TV JEPANG

Di malam hari setelah kegiatan selama satu hari sudah selesai biasanya kita akan mengisi waktu dengan menonton TV. Termasuk saya pun suka untuk menikmati acara TV sambil istirahat. Termasuk saat di Jepang ini, walaupun tentunya acara yang disajikan berbahasa Jepang.

Yang menarik dari acara yang disajikan terutama pada jam-jam banyak penonton (sekitar pukul 20.00-23.00) adalah kebanyakan stasiun TV menampilkan acara kuis. Namun penyajiannya menurut saya agak berbeda dengan acara kuis di televisi Indonesia pada umumnya. Acara kuis disajikan dengan sangat fleksibel, pesertanya adalah para tokoh digabung dengan selebritis sebagai daya tarik, selalu menghadirkan pakar ahli, liputan langsung di lapangan dan di akhir acara selalu dibuat kesimpulan.

Fleksibel disini adalah acara tidak melulu diisi dengan pertanyaan-pertanyaan pragmatis yang sudah ditentukan jawabannya, namun setiap peserta juga diajak diskusi oleh pembawa acara untuk memberikan alternatif jawaban beserta alasannya mengenai pertanyaan yang diajukan dan jika sudah terjawab pun peserta tetap boleh mengeluarkan pendapat. Interaksi aktif berupa diskusi antara MC dan peserta kuis inilah yang menarik dan tidak jarang malah menimbulkan kelucuan sehingga acara tidak terasa tegang.

Peserta kuis bisa datang dari berbagai kalangan namun rata-rata sudah memiliki nama di masyarakat Jepang ditambah dengan selebriti sebagai daya tarik penonton. Kemudian dalam satu acara selalu menghadirkan pakarahli untuk dapat menjelaskan tentang persoalan yang sedang didiskusikan. Sebagai contoh persoalannya berkaitan dengan penyakit, maka stasiun tv akan menghadirkan dokter spesialis tentang penyakit terkait. Jika persoalannya tentang riset, maka stasiun tv akan mengundang profesor dari universitas yang telah melakukan riset tersebut.

Selanjutnya yang membuat sajian acara kuis menarik adalah adanya liputan langsung di lapangan oleh tim reportase stasiun tv tersebut. Sebagai contoh sedang membahas masalah gunung Fuji yang baru saja dinobatkan menjadi warisan alam dunia. Maka reporter akan mengupas gunung Fuji itu seperti apa lewat tayangan gunung Fuji. Pernah suatu episode yang membahas tentang badak bercula satu dari Indonesia. Tayangannya adalah rekaman tim reporter yang sedang mengunjungi Ujung Kulon Jawa Barat. Bahkan sampai suku pedalaman di Papua pun pernah diliput dan dijadikan bahan diskusi.

Diakhir acara selalu dibuatkan resume dari pengetahuan yang didapat dari pertanyaan-pertanyaan kuis sepanjang acara sehingga pemirsa yang menonton juga dapat mendapat pengetahuan baru. Resume tersebut tidak hanya disampaikan pembawa acara tapi juga ditulis sehingga orang yang memiliki keterbatasan pendengaran pun dapat mengetahui isi dari acara tersebut. Cukup memdidik bukan? Bagi stasiun TV di Jepang, rating pemirsa menjadi hal yang menjadi perhatian tentunya, tetapi bagaimana mengemas acara yang tidak hanya menarik namun juga mendidik merupakan concern bagi setiap stasiun TV di Jepang. Bagaimana dengan stasiun TV negara kita yang penuh dengan sinetron dan diskusi debat kusir yang tentu saja jauh dari unsur edukasi pada saat jam 20.00-23.00?