Seminggu yang lalu anak saya yang berusia 4 tahun mengalami demam yang dilanjutkan dengan batuk pilek. Kalau didiamkan dan diberi makanan bervitamin mungkin bisa sembuh dengan sendirinya, tapi melihat keadaannya yang batuk terus menerus disertai hidung tersumbat mau tidak mau harus saya bawa ke dokter. Terbayang berapa biaya berobat yang harus dikeluarkan untuk berobat di negara mahal seperti Jepang ini. Setelah tanya ke teman, ternyata ada Iin (klinik) dokter spesialis anak yang tidak terlalu jauh dari rumah. Hari itu saya putuskan untuk lebih cepat pulang agar masih sempat untuk mengantar anak saya berobat.
Saya, istri dan anak saya sampai ke klinik tersebut pada pukul 17.45 dan ternyata penerimaan pasien terakhir setiap harinya pada pukul 18.30. Kondisi klinik cukup sepi dan bangunannya bersih namun kelihatan bukan bangunan modern. Tata ruangannya pun mirip dengan apotik-apotik lama di indonesia (sulit mendeskripsikannya:)). Saya daftarkan anak saya dan ditanya apakah anak saya memiliki kartu kokumin houkensho (asuransi penduduk) dan youji sinryusho (kartu berobat anak). Saya jawab iya dan saya serahkan ke bagian administrasinya. Kurang lebih 15 menit menunggu anak saya dipanggil masuk untuk diperiksa. Tentu saja didampingi ibunya dan saya sebagai translator. Anak saya segera dicek tensi, detak tubuh, rongga mulut oleh dokter yang sudah kakek-kakek namun terlihat sehat. Setelah selesai kami pun dipersilakan keluar dan menunggu obat yang diresepkan.
Tidak lama kemudian nama anak saya dipanggil resepsionis yang artinya obat sudah siap. Obatnya hanya sebotol lecil cairan berwarna orange yg diminum setiap habis makan selama 3 hari. Harganya? Saya hanya diminta 50 yen(5000 rupiah) untuk mengganti botol yang dipakai untuk mengisi obat. Biaya dokter gratis. Biaya obat yang sangat murah dan dokter gratis ini dikarenakan anak saya memiliki kartu kokumin houkensho (asuransi penduduk) dan youji sinryusho (kartu berobat anak).
Di negara yang harga barangnya mahal semua sepertidi Jepang ini, kebijakan bantuan kesehatan dari pemerintah Jepang sangat membantu sekali terutama bagi mahasiswa seperti saya yang uang sakunya pas-pas an.