Sudah memasuki bulan ke-2 di Jepang, saya masih juga belum memiliki pocket wifi (kalau di Indonesia semacam USB modem untuk internet, perbedaannya pocket wifi jauh lebih portable karena bisa dibawa kemana-mana tanpa harus dimasukkan ke laptop dan bisa memancarkan gelombang wifi sehingga bisa dimanfaatkan beberapa gadget sekaligus). Selama ini menggunakan internet yang ada di kampus dan menumpang pocket wifi milik teman di apato (=apartemen, tapi tidak semewah apartemen di Indonesia). Kalau ada pertanyaan kenapa tidak beli langsung setelah sampai di Jepang, jawabannya karena untuk keiyaku (=kontrak) internet, telpon atau apa saja harus sudah memiliki account bank beserta kartu ATM nya, hokensho (kartu asuransi). Sedangkan proses pembuatan account sampai diterbitkan kartu ATM butuh waktu agak lama.
Setelah
golden week (=libur panjang di Jepang pada awal Mei, biasanya 4-5 hari), kartu ATM yang dinanti-nanti akhirnya tiba di
apato dengan proses yang cukup praktis bagi konsumen(baca
Praktisnya Mengirim dan Menerima Brang di Jepang). Sehingga saya putuskan weekend minggu ke-2 Mei untuk mendaftar internet sambil mencari-cari promo.
Saya berkeliling di sekitar Yokohama eki (=stasiun) untuk mencari program dan promo internet yang sesuai. Setelah bingung dengan berbagai promo dari beberapa provider internet seperti NTT docomo, softbank, wimax dan Emobile, saya putuskan untuk mendaftar internet dengan provider Emobile di gerai Yodobashi camera. Saya memilihnya karena ada promo jika mendaftar Emobile di Yodobashi camera maka mendapat diskon \5000 (=Rp. 500.000) untuk pembelian tablet merk apa saja di Yodobashi camera.
Di counter saya mendapatkan penjelasan cukup detail (sampai bosan) mengenai aturan mendaftar internet Emobile dari
ten-in (=pegawai toko) yang intinya adalah jangka waktu kontrak adalah 2 tahun, jika sebelum 2 tahun membatalkan kontrak maka akan dikenai denda \9.980 (=Rp.1.000.000), biaya per bulan adalah \3.880 (Rp.380.000), untuk biaya alat pocket wifi nya gratis. Saat itu saya memilih pocket wifi jenis smartphone streamX karena selain fungsi utamanya adalah sebagai router pocket wifi, smartphone tsb bisa juga untuk menelpon dan jenis itu cukup modern dengan spesifikasi
Emobile StreamX. Kartu identitas, asuransi, ATM saya diminta untuk difotocopy dan saya diminta untuk mengisi formulir pendaftaran. Setelah selesai, ten-in nya bilang perlu waktu agak lama untuk
sinsa (pemeriksaan) data sehingga barang tidak dapat langsung dibawa pulang. Saya pikir gak masalah, yang penting sudah daftar. Sebelum pulang, saya memilih-milih tablet apa yang akan saya beli memanfaatkan diskon \5.000. Beli Ipad retina \42.000 dikurangi \5.000 masih kemahalan nggak ada uang. Nexus \19.000 dikurangi \5.000 sepertinya cukup worthed tapi minus HDMI jadi nggak bisa disambung ke TV. Akhirnya pilihan tablet jatuh ke merk baru di Jepang dengan pabrik di Cina yaitu Keian. Cukup murah, dengan diskon saya hanya perlu membayar \7.800 (Rp.780.000). Tujuan saya membeli tablet selain memanfaatkan diskon juga hanya untuk hiburan anak saja jadi belum perlu dibelikan Ipad.
Pocket Wifi
Setelah 2 hari, pihak Yodobashi camera menelpon dan mengatakan proses pemeriksaan sudah selesai dan barang sudah bisa diambil. Namun berhubung saat hari kerja saya ada di kampus, saya baru bisa mengambilnya saat weekend jadi saya katakan akan saya ambil pada hari Sabtu. Karena sudah pasti dapat kontrak internet Emobile, maka saya membuka official website Emobile untuk mencari info lebih detail. Dan ternyata paket internet yang sudah saya setujui hanya berkuota 5GB per bulan!! Kalau lewat kuota kecepatannya akan turun sampai 128kbps. Bagi orang seperti saya yang tinggal di jauh dari tanah air dimana sering menggunakan skype dan online tv streaming, kuota tersebut sangatlah kurang. Saya sempat menyesal memutuskan menggunakan StreamX, tidak menggunakan alat yang berfungsi khusus sebagai pocket wifi. Karena tertulis di websitenya jika menggunakan pocket wifi, kuota internet maksimal 366MB per hari, jadi 1 bulan bisa lebih dari 10GB. Namun saya bertekad bagaimanapun caranya tetap harus mengganti paket dari StreamX ke pocket wifi biasa.
Hari berganti dan tibalah hari Sabtu, saya langsung menuju ke Yodobashi camera di Yokohama dan menuju counter Emobile. Saya sampaikan jika saya sebenarnya lebih butuh pocket wifi biasa daripada pocket wifi multiguna seperti smartphone StreamX. Awalnya
ten-in agak bingung juga karena sudah terlanjur kontrak. Namun saya katakan lagi bahwa saya benar-benar hanya butuh yang biasa. Lalu
ten-in tersebut mengatakan akan laporan dulu pada manajernya. Kurang lebih 5 menit kemudian
ten-in kembali dan mengatakan permintaan saya dikabulkan. Alhamdulillah. Namun tetap melalui prosedur seperti pengajuan kontrak baru lagi, saya katakan tidak masalah. Ternyata hanya dalam waktu 1,5 jam aplikasi pocket wifi saya disetujui dan bisa langsung digunakan(termasuk tablet Keian nya dong:)). Dalam hati, ternyata Jepang bisa dinego juga asalkan alasan kita tepat.
Tablet murmer "Keian"
Sampai di apato langsung saya coba pocket wifinya dengan HP android Samsung jadul dan laptop saya, cukup memuaskan. Kecepatan download 10Mbps, upload 4Mbps. (Masih kalah sama Korsel kecepatan download bisa 30Mbps, tapi wajar juga penduduknya jauh lebih banyak Jepang dari Korea). Tak lupa saya coba tablet baru Keian nya, tapi hasilnya mengecewakan,untuk buka google aja lamanya minta ampun. Ini spec tabletnya yang jelek atau memang saya lagi apes dapat barang yang jelek. Sudah kebayang uang $7.800 melayang. Tapi saya bertekad akan ke Yodobashi camera lagi mencoba menukar tablet tersebut.
Weekend selanjutnya (lagi-lagi) saya ke Yokohama. Langsung ke bagian customer service nya, menyampaikan permasalahan tablet saya, dan menanyakan apakah mungkin
henpin atau
kokan (pengembalian atau penukaran). CS nya tidak langsung percaya tapi harus dibandingkan dulu dengan produk yang sama. Singkat cerita, produk yang saya dapat memang bermasalah sehingga toko bisa menggantinya dengan yang baru. Alhamdulillah, gak sia-sia usaha saya kali ini. Di sini konsumen memang nomor 1. Mungkin akan berbeda ceritanya jika hal itu terjadi di negeri tercinta kita karena pada umumnya tertulis bahwa barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar/dikembalikan.
Seminggu kemudian, pulang dari kampus saya mencoba membuka internet dan hasilnya tidak connect. Pocket wifi saya coba matikan dan dinyalakan kembali tetap tidak
connect. Apa lagi ini, masalah lagi kah? Saya coba pakai jaringan pocket wifi milik teman, hasilnya normal. Berarti pocket wifi saya yang bermasalah ini. Kebayang deh harus keluar ongkos buat tukar barang ke Yokohama. Tunggu dulu, barang ini kan produk Emobile, kenapa tidak coba telpon call center Emobile saja?gratis.
Saya telpon call center Emobile dan sebelum saya ditanya permasalahan, terlebih dahulu dilaksanakan verifikasi penelpon dalam hal ini nama, alamat, no tel, password (saat mengisi formulir aplikasi kontrak apapun di jepang selalu ditulis
ansho bango=password, biasanya 4 digit). Setelah CS nya yakin dengan ID penelpon, langsung ditanya permasalahan. Setelah saya sampaikan dengan detail permasalahannya, tanpa babibu lagi mas CS nya bilang kalau begitu akan kami kirim barang baru penggantinya, akan sampai di apato dalam waktu 2 hari. Setelah sampai, tolong barang yang lama dikirim kembali ke kami dengan slip pengiriman tanpa biaya yang akan kami sertakan beserta barang. Sekali lagi alhamdulillah. Brang rusak diganti baru, tinggal tunggu di apato, ongkir gratis.
Saat kejadian-kejadian diatas terus terang saya agak kesal juga, mulai dari salah milih paket internet sampai kondisi barang yang jelek. Namun setelah dapat solusi yang memuaskan, saya mendapat pelajaran berharga bahwa di negeri sakura ini konsumen memang benar-benar diutamakan. Produsen tidak mau konsumen merasa rugi telah mengeluarkan uangnya untuk meggunakan produk mereka. Asalkan alasannya jelas, proses tidak akan berbelit-belit dan langsung diganti dengan barang yang baru. Saya hanya bisa berdoa semoga saja produsen di Indonesia bisa menirunya.